JIS mendesak kepolisian agar menjerat PT ISS Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan seksual sodomi kepada beberapa anak didik Taman Kanak-Kanak (TK) JIS di lingkungan sekolah.
"PT ISS yang seharusnya bertanggung jawab atas kasus ini. Di mana tanggung jawab ISS selama ini? Sama sekali tidak ada," kata kuasa hukum JIS, Arry Ponto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).
Polda Metro Jaya menetapkan enam petugas kebersihan di sekolah JIS, di mana seorang diantaranya adalah perempuan, sebagai tersangka pencabulan kepada anak-anak TK JIS. Mereka semua dipekerjakan JIS dari perusahaan outsourcing PT ISS.
Keenam tersangka sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya. Tetapi, dua pekan lalu seorang dari antara mereka, bernama Azwar, bunuh diri di toilet penyidik Polda Metro Jaya.
Kini, tinggal lima tersangka yang mendekam di tahanan di Mapolda Metro Jaya.
Arry menjelaskan bahwa saat ini JIS tengah bernegosiasi dengan polisi dan keluarga korban agar kasus ini menjadi tanggung jawab PT ISS Indonesia.
"Sebab pelaku bukan karyawan JIS, tetapi pegawai PT ISS. Selama ini PT ISS memiliki reputasi baik, karenanya kami pihak JIS mempercayakannya. Namun kepercayaan kami itu tidak digunakan dengan baik," terang Arry.
[ald]
BERITA TERKAIT: