Pengamat Pendidikan: Guru Masih Tabu Bicara Seks kepada Murid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 02 Mei 2014, 21:57 WIB
Pengamat Pendidikan: Guru Masih Tabu Bicara Seks kepada Murid
nini fitriani/hadi wijaya
rmol news logo Orangtua harus berani memberikan pendidikan seksualitas kepada anak sejak usia dini untuk mencegah terjadinya pelecehan.

Pengamat pendidikan, Nini Fitriani mengatakan, pendidikan seks terhadap anak sejak usia dini ini penting agar kasus kekerasan seksual seperti yang dialami murid Jakarta Internasional School (JIS), tidak terulang.  

"Si Ibu harus memberikan pengetahuan tentang semua anggota tubuhnya dan tahu cara merawat anggota tubuh tersebut pada anak. Supaya, si anak tahu dan mampu menjaga anggota tubuhnya terutama bagian pribadi dan mampu mengatakan tidak, minta tolong atau berteriak jika ada orang yang menyentuh bagian tubuh," papar Nini.

Sebetulnya, lanjut Nini, pendidikan tentang pengenalan diri terhadap anak usia dini sudah ada. Hanya saja tidak semua guru paham dan  masih merasa tabu untuk berbicara itu, terutama terkait daerah kemaluan.

"Perlu juga Parenting Education untuk guru dan orangtua agar paham bagaimana menjelaskannya kepada anak sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak usia dini," terangnya.

Menanggapi kasus JIS, menurut Nini, dalam konteks ini pihak sekolah lalai memberi rasa aman dan nyaman bagi siswanya. Selama jam belajar masih berlangsung, sekolah semestinya bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi terhadap siswanya.

"Kalau dilihat dari kasusnya guru juga lalai dan tidak sensitif atau peka terhadap kondisi anak usia dini yang ke toilet dalam waktu yang cukup lama," tandasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA