Adapun yang menuding itu adalah sejumlah petinggi partai yang berlambang mercy tersebut. Menurut Anas, pernyataan dia soal uang dari SBY tersebut sama sekali tak ada kaitannya dengan Partai Demokrat.
"Kan tidak ada hubungan dengan Demokrat. Saya tidak menyinggung Demokrat sama sekali," terang Anas di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (28/3).
Sebaliknya, ia selalu mendoakan Partai Demokrat, utamanya rekan-rekannya dulu di partai bintang mercy yang saat ini tengah berjuang memenangkan kursi anggota legislatif.
"Teman-teman saya di demokrat yang sekarang jadi caleg sukses semua," harap Ketua Presidium ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu.
Saat disinggung, apakah Anas juga mendoakan SBY, dia menampiknya.
"
Loh SBY kan nggak
nyaleg, masak
sampean bilang SBY
nyaleg, yang bener saja," cetus Anas dengan senyuman khasnya.
Anas hari ini datang ke KPK guna menjalani pemeriksaan lanjutan dalam kapasitasnya sebagai tersangka dugaan gratifikasi terkait proyek pembangunan
sport center Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya.
Anas sendiri selain menjadi tersangka dalam perkara gratifikasi, belakangan juga dijerat di perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU).
[wid]
BERITA TERKAIT: