"Saya pernah beli tambang tapi di Pasar Rumput," ujar Anas di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (21/3).
Tiba di KPK sekitar pukul 10.00 WIB, Anas pun langsung masuk ke ruang penyidik. Namun sebelum itu Anas mengingatkan menebar fitnah tanpa bukti, dilarang keras.
"Saya bisa bilang begini. Kalau orang fitnah itu jahat kan, seperti memakan bangkai saudaranya," ungkapnya.
Kata 'fitnah' diungkapkan Anas berkali-kali. Sayangnya, Anas tidak menyebutkan siapa oknum yang menebar fitnah itu. Justru awak media menjadi sasaran kejengkelan Anas.
"Orang menulis fitnah itu sama saja, padahal tau itu fitnah, itu juga jahat. Sama seperti memakan bangkai saudaranya juga kan. Orang yang menggunakan fitnah, melembagakan fitnah untuk mencelakakan orang itu juga jahat, keji. dan
laknatullah malah," tegas Anas.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, pihaknya terus menelusuri usaha tambang yang diduga milik Anas Urbaningrum.
Sebelumnya, bekas kolega Anas di Demokrat, bekas Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin, mengatakan Anas memiliki banyak aset, di antaranya usaha tambang di Kalimantan Timur dan di Kepulauan Riau. Anas, kata Nazar, memiliki enam perusahaan tambang, hotel, serta menggelontorkan uang Rp 300 miliar untuk memenangi Kongres Demokrat 2010 dan membeli saham Garuda Indonesia.
[rus]
BERITA TERKAIT: