
Melihat tren di Pemilu sebelumnya, daya tarik fisik ikut mempengaruhi kemenangan seorang calon presiden, di samping akseptabilitas dan eletabilitas ataupun Jawa non Jawa yang bersangkutan.
Buktinya, kemenangan SBY pada Pemilu 2004 dan 2009 lalu. Menurut Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) Jayadi Hanan, harus diakui secara daya tarik bisa dibilang SBY
charming (menawan). Dan, belum ada seorang capres dari ketua parpol lain yang mampu menandinginya ketika itu. Tapi tren seperti itu tak lagi berlaku di Pemilu 2014. Justru, yang tidak menarik secara fisik yang disukai publik saat ini.
"Kita melihat Jokowi, dia itu tidak
charming sama sekali. Fenomenan ini sama kaya orang suka melihat host televisi Tukul Arwana karena lucu dengan monyongnya dan tidak charming," imbuh Jayadi yang ditemui usai pemaparan survei di Hotel Four Season Jakarta, Rabu (29/1).
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: