Begitu dikatakan kuasa hukum Akil, Tamsil Sjoekoer saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam (14/1).
Dia meluruskan, bahwa penyidik KPK memang menemukan uang di ruangan karaoke. Tapi, dia menggaris bawahi uang tersebut bukan ditemukan di tembok ruangan karaoke tersebut.
"Jadi begini, kalau sepengetahuan saya uang itu didapat di ruangan karaoke bukan ditembok. Itu setelah Akil ditangkap dan dilakukan penggeledahan di kediamannya," terang Tamsil.
"Jadi (pernyataan) itu berlebihan. Logikanya dimana?" imbuh dia.
Semalam (Senin, 13/1), Mahfud mengaku kaget karena ruangan karaoke yang dulu dibuatnya telah dijadikan oleh Akil Mochtar sebagai tempat menyimpan uang yang diduga hasil korupsi. Kata Mahfud, berdasarkan informasi penyidik, Akil menyimpan uangnya di tembok-tembok ruang karaoke.
"Gila, itu kayak Presiden Tunisia, Ben Ali. Presiden Ben Ali kan uangnya disimpan di lemari perpustakaan, Akil begitu juga tapi di ruang karaoke," papar Mahfud usai diperiksa penyidik di kantor KPK.
Mahfud kenal Akil sejak tahun 2004. Mahfud mengaku mengenal Akil biasa saja, tak pernah curiga dia pemain. Mahfud tidak pernah melihat hal-hal aneh dari Akil. Mahfud pun tak tahu apakah uang Rp 100 miliar yang disita KPK milik Akil seluruhnya didapat dari ruang karaoke tersebut. Tapi yang pasti, katanya, uang yang disita di ruang karaoke tersebut berupa pecahan dolar dan rupiah.
"Soal jumlahnya saya tidak tanya penyidik, dan tidak mau tahu juga," imbuh pria yang disebut-sebut menjadi Capres PKB ini.
[rus]
BERITA TERKAIT: