"Bagus sekali kalau penyidik KPK ke Singapura memeriksa Widodo. Sekalian saya titipkan agar diklarifikasi kepada Widodo pernyataan Deviardi (tersangka) seolah olah Widodo kenal sama saya," kata Dipo Alam, seperti disiarkan
setkab.go.id, Kamis (5/12).
Seskab juga membantah informasi bahwa ia pernah bertemu dengan Deviardi yang terkait kasus korupsi di SKK Migas.
"Saya dipaksa-paksa kenal dengan Widodo, siapa tidak pernah bertemu, sama Deviardhi tidak ketemu," tambahnya.
Nama Dipo dan Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, disebut-sebut dalam kasus tindak pidana suap SKK Migas terungkap dari dokumen yang isinya rekaman sadapan percakapan milik KPK, antara pelatih golf Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Deviardi, dan Komisaris Utama PT Kernel Oil Pte Ltd Widodo Ratanachaitong. Dalam rekaman berdurasi 15 menit itu, Widodo mengaku memiliki jaringan ke Istana, Ibas, DPR, sampai Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Dan ketika bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (28/11), tersangka Deviardi mengklaim Widodo Ratanachaitong pernah menceritakan bahwa perusahaannya memiliki jaringan ke istana, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
[ald]
BERITA TERKAIT: