Disebutkan dalam surat dakwaan yang dibacakan Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) I Kadek Wirayana, Adirusman menerima Rp 500 juta pada tanggal 6 April 2010. Uang untuk Adirusman diserahterimakan sebagai uang penggantian pengurusan tanah Hambalang.
"Itu fitnah!! saya dokter, mana mungkin urus tanah Hambalang? Pasti ada oknum yang memberikan keterangan tersebut, kemungkinan untuk menjelekkan atau menghancurkan saya," protesnya saya berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online, Jumat (8/11).
Secara logika, menurut dia, jika disebutkan duit Rp 500 juta itu diserahterimakan sebagai duit penggantian maka berarti dirinya pernah meminjamkan ke kantor Menpora.
"Saya keluar uang dulu
dong, baru uang saya dipulangi
kan. Hebat
banget saya talangi Hambalang, apalagi terima pengembalian itu tanggal 6 April 2010. Dari mana data itu," katanya mempertanyakan.
Toh, lanjut dia, KPK bisa mengecek lewat PPATK untuk membuktikannya sekaligus agar tidak menimbulkan fitnah lebih jauh. Ia ingat memang pernah dipanggil KPK menjadi saksi bersama tujuh konsultan lainnya. Alasan penyidik KPK ketika itu untuk bahan rekonstruksi karena nama dia ikut tercantum dalam data Adhi Karya.
Point of view pertanyaan penyidik KPK diingatnya terutama terkait nilai proyek Hambalang yang sedianya Rp 26 miliar membengkak signifikan jadi Rp 2,5 triliun.
"Saya bilang nggak tahu ini. Terus ditanya lagi. 'bapak nggak ikut rapat di rumah pak Andi' (Andi Mallarangeng). Saya bilang kalau saya ikut rapat di rumah pak Andi, ramai dunia. Dia (penyidik KPK) ketawa," ulas Adirusman.
Adirusman mengatakan, kesempatan itu lalu dimanfaatkan dirinya untuk mengklarifikasi soal duit Rp 500 juta seperti diberitakan di salah satu media nasional sebagai uang jasa dan bukan penggantian jika mengutip pernyataan ketua JPU KPK kemarin. Tapi anehnya di pemberitaan tersebut ditulis bahwa informasi berdasarkan data dari hasil penggeledehan kantor Adhi Karya oleh KPK.
"Saya bilang ke penyidik KPK berarti bapak yang bocorin ke wartawan. Lalu mereka bantah, 'nggak mungkin, kami nggak ada. Kalau data itu ada di kami pasti kami konfirmasi ke bapak saat ini, betul nggak," ulasnya lagi.
"Jadi data dari mana ini? Itu benar-benar fitnah yang ingin merusak nama baik saya yang otomatis juga ingin merusak nama baik kakak saya Adhyaksa Dault.
Nauzibillahiminzallik," tukas Adirusman.
[wid]
BERITA TERKAIT: