Anas awalnya mengira mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap itu diperiksa terkait dugaan gratifikasi Hambalang yang menjerat dirinya sebagai tersangka. Anas melihat tak ada kaitan antara Kongres Demokrat dengan aliran dana Hambalang.
"Saya terus terang heran kok yang ditanya soal Kongres Demokrat," terangnya usai diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di Rumah Pergerakan, Duren Sawit, Jakarta (Jumat, 1/11).
Jika KPK menemukan ada yang dugaan penyelewengan dalam Kongres Demokrat, lanjut Anas, seharusnya yang dipanggil adalah orang-orang yang berkaitan dengan Kongres
Sekilas, pernyataan tersebut sebagai saran kepada KPK untuk memanggil Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro. Pasalnya, SBY adalah penanggung jawab Kongres, sedangkan Ibas adalah Ketua Steering Committee Kongres.
"Saya tidak menyarankan KPK panggil siapa-siapa, tapi harus berlaku adil dan objektif," tegas Anas.
Memang, usai diperiksa KPK kemarin, Tri Dianto, mengatakan, seharusnya penyidik memanggil Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Ia juga meminta KPK memeriksa SBY sebagai penanggung jawab kongres. Dia mengaku tak tahu kaitan aliran dana dari proyek Hambalang dan Kongres Partai Demokrat pada 2010.
[ald]
BERITA TERKAIT: