Pecundangi Cuomo, Mamdani jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 05 November 2025, 12:36 WIB
Pecundangi Cuomo, Mamdani jadi Wali Kota Muslim Pertama New York
Hasil perhitungan NBC News (Foto: NBC)
rmol news logo Zohran Mamdani resmi memenangkan pemilihan wali kota New York 2025, mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dan kandidat Partai Republik Curtis Sliwa. 

Berdasarkan perhitungan Associated Press, Mamdani meraih sekitar 50,4 persen suara atau 1,02 juta pemilih, sementara Cuomo memperoleh 41,6 persen dan Sliwa 7,1 persen. Hingga Rabu pagi, 5 November 2025, sekitar 89 persen suara telah dihitung.

Kemenangan ini menjadikan Mamdani, politikus berusia 34 tahun, sebagai wali kota termuda dalam lebih dari satu abad, sekaligus wali kota Muslim dan keturunan Asia Selatan pertama dalam sejarah New York City. Ia lahir di Uganda dari orang tua berdarah India dan besar di kawasan Queens.

Mamdani dikenal sebagai sosialis demokrat dengan fokus pada isu kesejahteraan publik. Dalam kampanyenya, ia menekankan program transportasi gratis, penitipan anak tanpa biaya, dan pembekuan sewa bagi lebih dari satu juta warga penyewa apartemen tetap. Dukungan kuat datang dari pemilih muda, pekerja imigran, dan kelompok progresif.

Kemenangan ini juga menandai pergeseran politik besar di kota tersebut. Mamdani sukses mengalahkan Cuomo dua kali dalam setahun -- pertama pada pemilihan pendahuluan Demokrat bulan Juni, lalu pemilihan umum pada November ini. Cuomo sebelumnya mencoba bangkit setelah mundur dari jabatan gubernur di tengah tuduhan pelecehan seksual.

Menurut The New York Times, partisipasi pemilih mencapai lebih dari dua juta orang, tertinggi sejak 1969. 

“Kemenangan ini adalah bukti bahwa warga New York menginginkan perubahan nyata,” ujar Mamdani dalam pidato kemenangannya.

Meski begitu, tantangan berat menantinya. Banyak kebijakan ambisius Mamdani bergantung pada persetujuan Gubernur Kathy Hochul dan legislatif negara bagian. Ia juga menghadapi skeptisisme dari kalangan bisnis dan sebagian pemimpin komunitas Yahudi di New York. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA