Penandatanganan bersejarah itu dilakukan oleh seluruh pemimpin dari 10 negara anggota ASEAN, dengan Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao, sebagai pihak terakhir yang menandatangani.
Upacara ditutup dengan pengibaran bendera Timor Leste di panggung utama berdampingan dengan bendera negara anggota lainnya, menandai keanggotaan penuh negara tersebut di blok kawasan.
Perdana Menteri Malaysia sekaligus Ketua ASEAN, Anwar Ibrahim, menyebut kehadiran Timor Leste sebagai pelengkap keluarga besar ASEAN.
“Masuknya Timor Leste melengkapi keluarga ASEAN, menegaskan takdir bersama dan rasa persaudaraan yang mendalam di kawasan ini,” kata Anwar dalam sambutannya di pembukaan KTT tersebut, seperti dimuat
FMT.
Dalam pidato perdananya setelah resmi diterima, Gusmao menyebut momen ini sebagai wujud dari perjuangan panjang rakyat Timor Leste.
“Ini bukan hanya mimpi lama yang terwujud, tetapi juga pengakuan kuat atas perjalanan kami yang penuh ketangguhan, tekad, dan harapan,” ujarnya.
Timor Leste pertama kali mengajukan diri sebagai anggota ASEAN pada 2011 dan diberi status pengamat pada 2022.
Sejak itu, negara muda ini aktif mengikuti pertemuan penting ASEAN sambil menyesuaikan kerangka kebijakan nasional dengan tiga pilar utama organisasi: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
BERITA TERKAIT: