Hamas sebelumnya membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup pada Senin sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina, dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki.
Sehari kemudian, kelompok itu mulai menyerahkan jenazah para tawanan yang telah meninggal, dengan tujuh jenazah dikirimkan ke Israel melalui Palang Merah dalam dua tahap.
Namun, IDF menjelaskan pada Rabu, 14 Oktober 2025, bahwa hasil pemeriksaan di lembaga forensik Abu Kabir menunjukkan satu dari empat jenazah yang dikirim dalam tahap kedua tidak termasuk dalam daftar sandera. Jenazah itu diduga milik seorang warga Palestina.
Tiga jenazah lainnya telah diidentifikasi sebagai Sersan Staf Tamir Nimrodi (18 tahun), Uriel Baruch (35 tahun), dan Eitan Levy (53 tahun).
“Hamas wajib melakukan segala upaya untuk mengembalikan jenazah para sandera yang meninggal,” tegas IDF, dikutip dari
RT, Kamis 15 Oktober 2025.
Kepala Staf IDF, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menambahkan bahwa Israel tidak akan berhenti sampai semua sandera dipulangkan. “Ini adalah tugas moral, nasional, dan Yahudi kami,” ujarnya. Hamas saat ini masih menyimpan jenazah 21 sandera yang tewas.
BERITA TERKAIT: