Terbaru, Pemerintah Australia membatalkan visa politisi sayap kanan Israel, Simcha Rothman, anggota Partai Mafdal-Zionisme Religius yang juga bagian dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Rothman seharusnya tiba di Australia pekan ini untuk menghadiri beberapa acara, termasuk pidato di Sydney yang digelar Asosiasi Yahudi Australia.
Namun, visanya ditolak, dan ia dilarang masuk ke Australia selama tiga tahun.
Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, menegaskan negaranya tidak akan menerima tamu yang menyebarkan kebencian.
“Jika Anda datang ke Australia untuk menyebarkan pesan kebencian dan perpecahan, kami tidak menginginkan Anda di sini,” kata Burke, dikutip dari ABC, Selasa 19 Agustus 2025.
Rothman dikenal vokal mendukung pengusiran warga Palestina dari Gaza. Dalam wawancara dengan Channel 4 Inggris pada Mei lalu, ia bahkan menyebut bahwa negara-negara Barat seharusnya membiarkan warga Palestina "melarikan diri" dari Gaza, bukan memberi perlindungan di Israel.
Ia juga kerap membantah adanya krisis kelaparan di Gaza dan menyebut para pengungsi sebagai “musuh bersama”.
Menanggapi pencabutan visa, Rothman mengecam pemerintah Australia.
“Keputusan ini bukti jelas antisemitisme yang terang-terangan dan mendorong terorisme,” tulisnya di media sosial.
Ia mengklaim dirinya diundang komunitas Yahudi Australia karena meningkatnya serangan anti-Semit terhadap sinagoge.
Pembatalan visa ini adalah langkah besar pertama Australia terhadap anggota parlemen Israel sejak Canberra mengumumkan rencana untuk mengakui kenegaraan Palestina di PBB bulan depan.
Menteri Israel Itamar Ben-Gvir ikut mengecam keputusan tersebut.
“Larangan masuk bagi Rothman adalah noda sejarah dan aib bagi pemerintah Australia. Mereka justru membantu Hamas dan para teroris,” ujarnya di media sosial.
BERITA TERKAIT: