Pemerintah kota yang dikelola Hamas menyebut kondisi di wilayah tersebut telah mencapai titik bencana.
“Pengungsian massal terjadi di Zeitoun setelah enam hari serangan udara, penembakan, dan operasi pembongkaran Israel yang gencar,” ujar juru bicara pemerintah Gaza City, seperti dikutip dari
BBC, Minggu, 17 Agustus 2025.
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 40 orang tewas akibat serangan Israel di seluruh wilayah pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Seorang warga Gaza, Ghassan Kashko (40), mengatakan keluarganya kini berlindung di sebuah sekolah di Zeitoun.
“Serangan udara dan penembakan tank menyebabkan ledakan yang tak henti-hentinya. Kami tak tahu rasanya tidur,” ungkapnya.
Sementara itu di Israel, pengunjuk rasa memblokir jalan raya utama antara Tel Aviv dan Yerusalem.
Keluarga para sandera menilai eskalasi perang justru semakin membahayakan nyawa warga Israel yang masih ditawan Hamas.
BERITA TERKAIT: