Dikutip dari Associated Press, Kamis 7 Agustus 2025, kapal sepanjang 106 meter ini sudah disita sejak tiga tahun lalu dan kini berada di San Diego, AS. Kapal tersebut dibuat oleh perusahaan Jerman Lürssen pada 2017, dan interiornya dirancang oleh Francois Zuretti.
Kemewahan Amadea tak main-main, ini termasuk dekorasi marmer mewah, delapan ruang pertemuan, salon kecantikan, spa, gym, helipad, kolam renang, hingga lift. Kapal ini bisa menampung 16 tamu dan 36 kru.
Kepemilikan kapal ini jadi masalah besar. Banyak perusahaan cangkang dan nama yang muncul, membuat kepemilikannya tidak jelas.
Secara resmi, kapal ini terdaftar atas nama Millemarin Investments Ltd., sebuah perusahaan di Kepulauan Cayman. Tapi pemerintah AS menuduh kapal ini sebenarnya milik Suleiman Kerimov, seorang miliarder Rusia yang sudah dikenai sanksi oleh AS sejak 2018 karena dugaan pencucian uang.
Sementara itu, mantan bos perusahaan minyak milik negara Rusia, Eduard Khudainatov, mengaku bahwa dialah pemilik sah kapal ini. Namun, jaksa AS menyebut Khudainatov hanyalah "pemilik boneka" untuk menyembunyikan nama Kerimov.
Saat ini, gugatan hukum soal siapa pemilik asli kapal masih berlangsung. Tim Khudainatov menyebut penjualan ini “prematur dan tidak pantas”, karena mereka masih banding ke pengadilan.
"Kami yakin tak ada pembeli rasional yang mau membeli kapal ini dengan harga pasar karena status hukumnya masih bisa digugat di luar AS. Ini akan menyulitkan dan mahal secara hukum," kata perwakilan Khudainatov, Adam Ford.
Sejak disita dan dikelola oleh US National Maritime Services pada 2022, kapal ini nyaris tidak pernah dipakai. Untuk bisa ikut lelang, peserta harus menyetor uang jaminan sebesar 11,6 juta Dolar AS.
Pihak Khudainatov mengatakan mereka akan menuntut hasil penjualan jika mereka menang di pengadilan, terutama jika harga jualnya di bawah nilai pasar.
Pemerintah AS sendiri kini punya dasar hukum untuk menyita aset Rusia dan mengalihkannya untuk membantu Ukraina, setelah paket bantuan terbaru disahkan pada Mei lalu.
Lelang Amadea akan ditutup pada 10 September 2025, di tengah upaya Presiden AS Donald Trump memberi tekanan tambahan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin agar menghentikan perang di Ukraina.
AS dan sekutunya kini terus menekan para miliarder Rusia yang dekat dengan Putin, termasuk menyita kapal-kapal mewah mereka.
BERITA TERKAIT: