Pertemuan tersebut berlangsung lebih dari dua jam dan membahas berbagai topik strategis, mulai dari hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat hingga masa depan investasi dan ekonomi global.
Menteri Investasi/Kepala BKPM sekaligus Bos Danantara, Rosan Roeslani, yang turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan itu, mengungkapkan bahwa diskusi berjalan sangat terbuka dan penuh antusiasme dari kedua pihak.
"Tadi kita diterima oleh Bapak Presiden, sejak 12.30 WIB, pembicaraan yang sangat hangat, sangat baik, bertukar pikiran dalam berbagai bidang, lebih dari 2 jam, lebih tepatnya 2 jam 15 menit (bertemu), membicarakan banyak hal, termasuk bertukar pikiran mengenai Indonesia, mengenai Amerika Serikat (AS)," ujar Rosan dalam konferensi pers usai pertemuan.
Menurut Rosan, Prabowo dan Forbes juga bertukar pandangan mengenai arah pembangunan Indonesia di masa depan, termasuk pentingnya kerja sama internasional sebagai bagian dari strategi untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi yang terbuka dan inklusif.
"Bapak Presiden melihat ke depan Indonesia ini menjadi lebih baik dengan bekerja sama juga dengan banyak negara secara terbuka, termasuk juga dengan Amerika Serikat," kata Rosan.
Selain membahas geopolitik dan ekonomi, Steve Forbes juga menyampaikan rencana penyelenggaraan CEO Global Forum yang akan digelar pada 14-15 Oktober 2025 di Indonesia.
Forum tahunan yang telah berjalan selama 23 tahun ini akan mengundang lebih dari 400 CEO dan pemimpin bisnis ternama dunia, dan Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi pembicara utama.
"Presiden akan hadir di sana dan ini akan menjadi kesempatan bagi dunia investasi untuk merasakan masa depan cerah Indonesia," kata Steve Forbes
Bos Forbes itu juga memuji kepemimpinan Prabowo dan menilai kebijakan ekonomi serta pembangunan yang dicanangkan membawa angin segar bagi iklim investasi global.
"Apa yang dilakukan Presiden Anda merupakan sebuah inspirasi. Maka dari itu, kami menantikan konferensi yang sangat luar biasa di bulan Oktober, sekaligus menyaksikan langsung Indonesia menjadi kekuatan global yang besar," ujar Forbes.
BERITA TERKAIT: