Hal tersebut disampaikan Lula dalam konferensi pers bersama Prabowo di Istana Palacio do Planalto, Brasilia, Rabu, 9 Juli 2025.
Dalam pernyataannya, Presiden Lula menegaskan posisi tegas Brasil terhadap konflik yang berkepanjangan di Gaza dan pentingnya komunitas internasional bersikap adil terhadap Palestina.
“Negara kita juga tanpa lelah mengecam kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk Palestina di Gaza. Kita tidak pernah takut untuk menunjukkan kemunafikan mereka yang diam dalam menghadapi pelanggaran paling rapuh di zaman kita,” kata Lula.
Ia juga menyampaikan bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina serta pemberian status sebagai negara anggota penuh di PBB adalah langkah krusial untuk mewujudkan solusi damai yang adil dan seimbang di kawasan tersebut.
“Mengakui Negara Palestina dan mengizinkannya bergabung sebagai Negara Anggota PBB menjamin simetri yang diperlukan agar solusi dua negara dapat terwujud,” ujarnya.
Presiden Prabowo pun menyampaikan apresiasi terhadap posisi kuat Brasil dalam isu Palestina dan Timur Tengah secara umum.
“Dan di Timur Tengah, sekali lagi, kami sangat menghargai pendirian kuat Anda tentang perlunya pemisahan diri segera, gencatan senjata di Gaza, dan juga bahwa satu-satunya solusi adalah solusi dua negara. Dan kami sangat menghargai pendirian kuat Anda untuk hal ini,” ucap Prabowo dalam pidatonya.
Selain isu Palestina, kedua pemimpin juga menyinggung pentingnya reformasi tata kelola global, khususnya dalam struktur PBB agar lebih mencerminkan keseimbangan kekuatan dunia saat ini.
“Mengenai reformasi tata kelola internasional, kami mendukung pemikiran Anda bahwa harus ada reformasi bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meningkatkan suara pemain besar baru lainnya di kancah global,” kata Prabowo.
BERITA TERKAIT: