Salah satu poin utama yang dibahas adalah rencana pembangunan perumahan jemaah haji di sekitar Madinah serta pemanfaatan Bandara Taibah sebagai akses utama.
Hal itu diungkapkan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan MBS di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu waktu setempat, 2 Juli 2025.
“Saya bersama Gus Irfan dan Pak Menko mendengarkan langsung bahwa semua permintaan Presiden Indonesia terkait haji telah dipenuhi oleh pihak Saudi. Salah satunya adalah mengenai kuota haji, detailnya akan dibicarakan lebih lanjut,” ujar Menag.
Selain pembahasan kuota, kedua pemimpin juga menyoroti infrastruktur penunjang pelaksanaan ibadah haji. Salah satunya adalah penggunaan Bandara Taibah di Madinah untuk mendukung pergerakan jemaah Indonesia, terutama jika perumahan haji yang direncanakan telah selesai dibangun.
“Selain itu, ada juga pembahasan mengenai penggunaan fasilitas Bandara Taibah ke depannya, jika perumahan haji sudah selesai dibangun,” tambah Menag.
Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo dan MBS memiliki perhatian besar terhadap peningkatan kualitas pelayanan dan kenyamanan jemaah. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibentuklah sebuah struktur kerja sama baru tingkat tinggi.
“Oleh karena itu, dibentuklah Dewan Konsultasi Tertinggi yang akan dipimpin langsung oleh Bapak Presiden bersama Putra Mahkota. Dewan ini nantinya akan memiliki anggota dan tim kerja,” jelasnya.
Tak hanya soal haji, pertemuan juga membahas kerja sama di sektor ekonomi dan perdagangan. Indonesia mendorong Arab Saudi untuk mempercepat finalisasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dengan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).
“Karena itu, tadi disampaikan harapan agar Putra Mahkota bisa turun tangan langsung untuk mempercepat proses ini karena beliau adalah tokoh kunci dalam struktur tersebut,” pungkas Menag.
BERITA TERKAIT: