Dalam rapat ini, ia didampingi oleh Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, sebagai salah satu anggota dewan kehormatan.
Teater Kerajaan Rabat merupakan bagian dari visi besar Raja Maroko Mohammed VI untuk menjadikan seni dan budaya sebagai pilar utama pembangunan nasional Maroko.
“Teater Kerajaan bertujuan untuk menanamkan dinamika budaya modernis di Maroko, dan merayakan keragaman budaya, sehingga menonjolkan identitas jamak Kerajaan di panggung internasional,” bunyi pernyataan resmi kerajaan, dikutip Sabtu 17 Mei 2025.
Adapun Dewan Direksi Yayasan Teater Kerajaan Rabat mencakup tokoh-tokoh terkemuka dari berbagai latar belakang geografis, budaya, dan profesional, yang akan berupaya untuk menetapkan dan memperkaya kerangka kerja strategis bagi lembaga tersebut.
Dewan Direksi Yayasan Teater Kerajaan Rabat meliputi Sheikha Al Mayassa Bint Hamad Al-Thani, Ketua Museum Qatar, dan Brigitte Macron, istri Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Anggota lainnya adalah Othman Benjelloun, Michael Zaoui, Makhtar Diop, dan Huda Alkhamis-Kanoo. Dewan tersebut juga mencakup Gad Elmaleh, Michel Canesi, Hélène Mercier-Arnault, Farid Bensaïd, dan Mohamed Yacoubi.
Pembangunan Teater Kerajaan Rabat ini disebut sebagai wujud nyata dari Raja Mohammed VI dalam mendorong pembangunan manusia serta pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Melalui institusi ini, Maroko berharap bisa menghadirkan wajah baru dunia seni yang lebih inklusif dan berorientasi masa depan.
Teater ini juga diharapkan menjadi ruang kreativitas dan ekspresi bagi generasi muda, sekaligus menjadi panggung internasional yang mempromosikan kekayaan budaya Maroko ke dunia.
BERITA TERKAIT: