Mengutip
Morning Star, sebanyak 5 ribu karyawan di Jepang akan di-PHK. Sementara sisanya tersebar di beberapa negara lain.
"Restrukturisasi ini bagian dari reformasi manajemen grup yang lebih luas," kata Presiden Panasonic, Yuki Kusumi dikutip Jumat, 9 Mei 2025.
Gelombang PHK Panasonic sudah terjadi sejak April 2025 lalu. Saat ini, perusahaan menargetkan efisiensi biaya struktural hingga 130 miliar Yen atau setara Rp14 triliun.
Tak hanya memangkas tenaga kerja, Panasonic juga akan menutup unit-unit usaha tidak menguntungkan serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur organisasi, terutama di divisi penjualan dan administrasi.
Selain itu, perusahaan inti Panasonic Corp juga akan dibubarkan dan unit-unit internal diubah menjadi perusahaan operasional independen.
Perusahaan memilih fokus pada sektor-sektor bernilai tambah tinggi, seperti produksi baterai untuk kendaraan listrik dan infrastruktur pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI).
Usai kabar restrukturisasi, saham Panasonic melonjak 15 persen dan menjadi kenaikan harian tinggi lebih dari satu dekade terakhir. Para investor menilai, kebijakan efisiensi ini sebagai langkah krusial untuk memperkuat posisi bisnis jangka panjang perusahaan.
BERITA TERKAIT: