Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiongkok Bangun Kapal Induk Nuklir Raksasa, Tantang Dominasi AS di Lautan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 07 Maret 2025, 12:43 WIB
Tiongkok Bangun Kapal Induk Nuklir Raksasa, Tantang Dominasi AS di Lautan
Presiden Tiongkok, Xi Jinping/Net
rmol news logo Tiongkok terus memperkuat armada angkatan lautnya dengan membangun kapal induk bertenaga nuklir yang digadang-gadang mampu menyaingi kapal perang kelas Nimitz dan Ford milik Amerika Serikat.
Selamat Berpuasa

Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan kapal induk raksasa ini di fasilitas pembuatan kapal Dalian, menandakan bahwa Beijing semakin serius dalam menantang dominasi maritim Washington.  

Mengutip laporan NBC News pada Jumat, 7 Maret 2025, kapal induk baru tersebut tampaknya memiliki kemampuan meluncurkan serangan mendadak dari empat bagian dek penerbangannya, yang menjadikannya lebih canggih dibandingkan kapal induk Tiongkok sebelumnya.

Dengan kemampuan mengoperasikan jet tempur generasi kelima Chengdu J-20 serta berbagai platform tempur lainnya, kapal induk ini diharapkan dapat meningkatkan daya tempur Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN).  
 
Pada tahun 2024, Tiongkok resmi memiliki armada laut terbesar di dunia, dengan jumlah kapal perang yang melampaui milik Amerika Serikat.

Diperkirakan, pada tahun depan, PLAN akan mengoperasikan sekitar 400 kapal. Tetapi, dalam hal jumlah kapal induk, AS masih lebih unggul dengan sebelas kapal induk bertenaga nuklir yang memungkinkannya memproyeksikan kekuatan ke berbagai wilayah laut secara efektif.  

Beijing, yang saat ini hanya memiliki tiga kapal induk, Liaoning, Shandong, dan Fujian, berambisi untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Para analis memperkirakan bahwa kapal induk nuklir baru ini akan menjadi langkah besar dalam mencapai keseimbangan kekuatan di lautan.  

Fujian, kapal induk terbaru Tiongkok yang baru-baru ini bergabung dalam layanan PLAN, merupakan kapal perang kelas Tipe 003 yang dirancang oleh Galangan Kapal Jiangnan.

Dibandingkan dua pendahulunya, Liaoning dan Shandong, Fujian jauh lebih besar dan lebih canggih.

Liaoning sendiri merupakan kapal bekas kelas Kuznetsov Rusia yang diakuisisi lebih dari sepuluh tahun lalu, sementara Shandong menjadi kapal induk pertama yang sepenuhnya dibuat di dalam negeri.  

Selain kapal induk bertenaga nuklir, Beijing juga diduga tengah mengembangkan kapal induk tanpa awak.

Citra satelit yang diambil dari galangan kapal di Sungai Yangtze menunjukkan adanya prototipe kapal perang dengan desain unik, termasuk dek penerbangan yang lebih rendah.

"Prototipe reaktor di Leshan adalah bukti kuat pertama bahwa Tiongkok, pada kenyataannya, sedang mengembangkan kapal induk bertenaga nuklir," ungkap laporan Associated Press.  

Beberapa analis berspekulasi bahwa kapal ini bisa saja didesain untuk mengoperasikan kendaraan udara tak berawak (UAV), mengikuti tren global dalam penggunaan drone militer. Jika benar, hal ini akan menjadikan Tiongkok sebagai salah satu negara pionir dalam pengoperasian kapal induk tanpa awak.  

Dengan semakin berkembangnya kekuatan angkatan laut Tiongkok, ketegangan di kawasan Indo-Pasifik pun diprediksi akan meningkat.

Washington tentu tidak akan tinggal diam melihat Beijing memperkuat posisinya di lautan. Sejumlah pengamat militer menilai bahwa AS kemungkinan akan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah tersebut sebagai respons terhadap ambisi maritim Tiongkok.  

Sementara itu, Beijing tampaknya semakin percaya diri dalam memperluas kekuatan militernya di lautan, sejalan dengan kebijakan Xi Jinping yang menekankan pentingnya modernisasi militer.

Jika pembangunan kapal induk bertenaga nuklir ini berhasil, maka dunia akan menyaksikan babak baru dalam persaingan maritim antara dua kekuatan besar ini.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.