Trudeau, yang berada di London pada Minggu, 2 Maret 2025 untuk menghadiri pertemuan puncak tentang keamanan Ukraina, menegaskan bahwa isu kedaulatan menjadi perhatian utama bagi rakyat Kanada.
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa tidak ada yang lebih penting bagi warga Kanada saat ini selain membela kedaulatan dan kemerdekaan kami sebagai sebuah negara," ujar Trudeau, seperti dimuat
VOA.
Ancaman Kedaulatan yang dimaksud adalah saat Trump berulangkali menyebut Kanada sebagai negara bagian AS yang ke-51, sambil merendahkan Trudeau dengan menyebutnya sebagai "gubernur" alih-alih perdana menteri.
Lebih jauh, Trump juga mengumumkan tarif perdagangan baru terhadap mitra dagang utama AS, termasuk Kanada. Ia menyebut bahwa Kanada dapat menghindari tarif tersebut jika bersedia menjadi bagian dari Amerika Serikat.
Trudeau sebelumnya telah memperingatkan bahwa ancaman Trump bukan sekadar retorika.
"Pembicaraan Trump yang terus-menerus tentang penyerapan Kanada untuk mengakses sumber daya alam kami adalah hal yang nyata," kata dia bulan lalu.
Beberapa warga Kanada mempertanyakan sikap Raja Charles III yang hingga kini belum memberikan pernyataan membela Kanada.
Secara tradisional, raja hanya bertindak atas saran perdana menteri dalam urusan yang berkaitan dengan negara Persemakmuran.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, baru-baru ini mengundang Trump untuk kunjungan kenegaraan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Inggris.
Pertemuan ini bisa menjadi kesempatan bagi Raja Charles untuk mengangkat isu kedaulatan Kanada di hadapan Trump.
Selain membahas ancaman terhadap Kanada, Trudeau dalam pertemuan di London juga kembali menegaskan dukungan penuh Kanada untuk Ukraina dan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia.
BERITA TERKAIT: