Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 24 Februari 2025, 07:18 WIB
CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya
Hasil hitung cepat pemilu Jerman 2025/Net
rmol news logo Aliansi konservatif CDU/CSU diproyeksikan menjadi partai terbesar di parlemen federal Jerman atau Bundestag berikutnya dengan perolehan 28,5 persen suara pada Pemilu yang digelar Minggu, 23 Februari 2025 waktu setempat.

CDU/CSU merupakan koalisi partai di Jerman yang terdiri dari Persatuan Demokrat Kristen Jerman dan Uni Sosial Kristen di Bayern.

Friedrich Merz, pemimpin CDU/CSU, diproyeksikan menjadi Kanselir Jerman berikutnya. Dalam pernyataannya Merz menyatakan komitmennya untuk membentuk pemerintahan secepat mungkin guna menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi negara tersebut. 

Merz, yang telah memimpin kelompok parlemen CDU/CSU sejak 2022, disambut dengan sorak-sorai saat ia melangkah ke panggung di kantor pusat CDU di Berlin setelah hasil jajak pendapat pada hari Minggu.

Ia didampingi oleh kepala CSU Markus Soder, yang berterima kasih kepada para pemilih atas kepercayaan mereka. 

"Kita telah memenangkan pemilihan Bundestag," kata Soder, seperti dikutip dari BBC, Senin 24 Februari 2025.

"Ini adalah malam pemilihan yang bersejarah" bagi partai tersebut dan bahwa CDU dan CSU mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk pemilihan ini," ujarnya.

Sementara itu Partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) mencatatkan hasil bersejarah dengan meraih 20,5 persen suara, menempatkannya sebagai partai terbesar kedua di parlemen.

Peningkatan dukungan ini sebagian dipengaruhi oleh endorsement dari tokoh-tokoh seperti Elon Musk. Meskipun demikian, partai-partai arus utama menegaskan tidak akan berkoalisi dengan AfD. 

Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin oleh Kanselir Olaf Scholz mengalami penurunan signifikan, hanya memperoleh 16,5 persen suara, menjadikannya hasil terburuk sejak Perang Dunia II. Scholz mengakui kekalahan ini sebagai "hasil yang pahit" bagi partainya. 

Ia juga mengucapkan selamat kepada Merz atas kemenangannya yang diproyeksikan.

Tingkat partisipasi pemilih tahun ini mencapai 83 persen, tertinggi sejak reunifikasi Jerman pada tahun 1990. Proses negosiasi koalisi diperkirakan akan kompleks dan memakan waktu, mengingat fragmentasi suara dan kebutuhan untuk membentuk pemerintahan yang stabil. 

Jajak pendapat keluar didasarkan pada survei anonim dan sukarela yang dilakukan di 560 (dari 80.000) tempat pemungutan suara. Hasilnya cenderung relatif akurat tetapi hasil resmi diharapkan akan keluar pada Senin pagi waktu Jerman. 

Lebih dari 59 juta warga negara Jerman berhak memberikan suara mereka dalam pemilu, termasuk 2,3 juta pemilih pemula, menurut data resmi. Para pemilih cenderung lebih tua, dengan 42 persen pemilih berusia 60 tahun ke atas, dibandingkan dengan hanya 13 persen di bawah 30 tahun. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA