Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

APBN 2025 Dorong India Jadi Lumbung Pangan Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Sabtu, 22 Februari 2025, 20:43 WIB
APBN 2025 Dorong India Jadi Lumbung Pangan Dunia
Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman ketika mengumumkan APBN 2025-26 pada 1 Februari 2025.
rmol news logo India berusaha keras untuk memajukan sektor pertanian serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Komitmen ini terlihat dalam postur Anggaran Persatuan atau Union Budget 2025/2026 yang diumumkan Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman awal Februari lalu.

Untuk memungkinkan partisipasi masyarakat pada sektor-sektor ekonomi unggulan ini, pemerintah India memberikan keringan pajak dan mendukung perusahaan rintisan melalui reformasi strategis dan peningkatan akses kredit.

Postur APBN ini sejalan dengan aspirasi nasional “Viksit Bharat” atau India yang Maju. Total Anggaran Persatuan untuk tahun 2025-26 ditetapkan sebesar 550 miliar dolar AS, dengan estimasi defisit fiskal 4,4 persen dari PDB sebesar 179 miliar dolar AS

Dengan tajuk “Sabka Vikas” atau Pembangunan untuk Semua, APBN ini diupayakan menjadi kerangka kerja ekonomi yang adil yang dapat menciptakan “nol kemiskinan”, akses universal terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas, dan tenaga kerja yang terampil, partisipasi ekonomi yang setara oleh perempuan. Yang juga tidak kalah penting adalah mengubah India menjadi lumbung pangan dunia.

Pertanian dan UMKM adalah dua dari empat mesin utama pertumbuhan ekonomi India. Dua mesin utama lainnya adalah investasi dan ekspor.

Salah satu program besar sektor pertanian adalah mengembangkan kawasan pertanian di 100 distrik yang selama ini memiliki produktivitas rendah. Inisiatif ini fokus pada diversifikasi tanaman, irigasi, dan praktik berkelanjutan, yang berdampak positif pada 17 juta petani.

Anggaran 2025-26 menekankan investasi dalam pendidikan, infrastruktur, dan inovasi. Inisiatif utama mencakup pendirian 50 ribu Laboratorium Atal Tinkering di sekolah-sekolah pemerintah, yang mempromosikan kreativitas dan keterampilan teknologi di kalangan siswa. Proyek Bharatnet akan meningkatkan konektivitas pita lebar ke daerah pedesaan, sementara Skema BharatiyaBhashaPustak akan mendigitalkan sumber daya pendidikan dalam bahasa-bahasa India.

Investasi infrastruktur cukup besar, dengan proyek Kemitraan Publik-Swasta (KPS) selama 3 tahun dan pinjaman tanpa bunga untuk proyek-proyek negara. Selain itu, Misi Geospasial Nasional akan memodernisasi catatan tanah dan perencanaan kota menggunakan teknologi canggih.

Sektor listrik akan diuntungkan dari peningkatan reformasi untuk memperkuat perusahaan listrik dan rencana untuk mengembangkan 100 GW energi nuklir pada tahun 2047. Pariwisata akan menerima dorongan melalui inisiatif PM Gati Shakti, yang akan mempromosikan 50 tujuan wisata utama dan meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pariwisata global.

Ekspor memainkan peran penting dalam strategi ekonomi India. Anggaran Persatian 2025-26 memperkenalkan Misi Promosi Ekspor yang bertujuan membantu UMKM memasuki pasar global. Bharat Trade Net (BTN), infrastruktur publik digital, akan menyederhanakan dokumentasi perdagangan dan menyediakan solusi pembiayaan pada platform terpadu. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan manufaktur dalam negeri dan meningkatkan integrasi India ke dalam rantai pasokan global.

Pemerintah juga mengusulkan Kerangka Kerja Nasional untuk Pusat Kemampuan Global di kota-kota lapis kedua, yang mendukung peningkatan infrastruktur dan pergudangan untuk memfasilitasi ekspor barang-barang yang mudah rusak dan bernilai tinggi, seperti produk hortikultura. rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA