Koryo Tours, perusahaan berbasis di Beijing yang mengkhususkan diri dalam wisata ke Korea Utara, mengumumkan bahwa staf mereka telah melintasi perbatasan pada dini hari.
"Kami senang akhirnya bisa memasuki Korea Utara," tulis agen perjalanan tersebut dalam sebuah blog di situs resminya, seperti dimuat
AFP.
Meski begitu, mereka menegaskan bahwa Korea Utara belum sepenuhnya dibuka untuk pariwisata.
"Ini adalah perjalanan khusus untuk staf saja," lanjut pernyataan mereka, seraya menambahkan bahwa mereka berharap bisa mengonfirmasi pembukaan kota perbatasan Rason untuk turis dalam beberapa hari ke depan.
Agen perjalanan lain, Young Pioneer Tours, juga mengunggah foto paspor dengan cap perbatasan Korea Utara di media sosial mereka, menyebut diri mereka sebagai "orang pertama yang kembali dalam lima tahun."
Pada Januari lalu, beberapa agen perjalanan mengindikasikan bahwa Korea Utara mungkin akan membuka kembali kota Rason bagi wisatawan asing.
Rason, yang menjadi zona ekonomi khusus pertama Korea Utara sejak 1991, memiliki rezim visa yang terpisah dari wilayah lainnya dan menjadi tempat pengujian kebijakan ekonomi baru negara tersebut.
Koryo Tours sendiri telah mulai menerima pemesanan untuk perjalanan pertama ke Korea Utara sejak perbatasan ditutup pada Januari 2020.
Mereka berharap tur ini bisa berlangsung pada Februari, bertepatan dengan peringatan ulang tahun Kim Jong Il, yang dirayakan sebagai Hari Bintang Cemerlang pada 16 Februari.
“Rencana perjalanan termasuk mengunjungi tempat-tempat yang ‘wajib dikunjungi’ di Rason dan kesempatan untuk bepergian ke Korea Utara untuk merayakan salah satu hari libur terbesar, Ulang Tahun Kim Jong Il,” tulis Koryo Tours di situs web mereka.
Sementara itu, Young Pioneer Tours juga mulai menerima pemesanan di muka untuk paket tur ke Rason. Namun, hingga saat ini, baik Korea Utara maupun Tiongkok belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana pembukaan perbatasan bagi wisatawan asing.
Sebelum pandemi, perjalanan ke Korea Utara sudah terbatas, dengan sekitar 5.000 wisatawan Barat berkunjung setiap tahun melalui agen perjalanan resmi.
Namun, warga Amerika Serikat tetap dilarang mengunjungi negara tersebut setelah insiden tragis yang menimpa mahasiswa Otto Warmbier, yang meninggal pada 2017 setelah dipenjara di Korea Utara.
Tur mendatang ini menjadi ujian bagi Korea Utara dalam mengembalikan sektor pariwisata yang telah lama tertutup akibat pandemi.
Meski belum ada kejelasan lebih lanjut, langkah awal ini memberikan harapan bagi wisatawan asing yang ingin melihat lebih dekat salah satu negara paling tertutup di dunia.
BERITA TERKAIT: