Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengingatkan masyarakat dan dunia internasional untuk waspada terhadap rencana jahat AS dan Israel tersebut.
Menurut Sudarnoto, rencana ini adalah strategi yang harus ditolak oleh semua pihak. Ia menilai kepemimpinan Amerika dan Israel tidak memiliki niat tulus dalam menghormati gencatan senjata yang telah disepakati.
Justru, langkah-langkah yang mereka lakukan bertujuan untuk memastikan bahwa Gaza dan Palestina tetap berada di bawah kendali mereka.
"Ide relokasi Trump beberapa hari yang lalu telah diperkuat dengan pertemuan Trump-Netanyahu beberapa jam yang lalu. Ini adalah konspirasi jahat yang harus kita waspadai," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga proses gencatan senjata agar tetap menjadi jalan menuju kemerdekaan Palestina, bukan justru menjadi celah bagi Amerika dan Israel untuk merealisasikan ambisi mereka.
Untuk menghadapi ancaman ini, Sudarnoto menyerukan agar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) segera mengambil langkah konstruktif dalam menangkal upaya Amerika-Israel untuk mengambil alih Gaza.
Ia menegaskan bahwa dunia Islam memiliki kesempatan untuk membangun kembali Gaza dengan cara yang benar, tanpa campur tangan pihak yang memiliki kepentingan tersembunyi.
"Jangan berharap terhadap bantuan Amerika untuk rekonstruksi Gaza-Palestina karena di balik itu ada motif busuk," ujar Sudarnoto.
Selain itu, ia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk terus aktif dalam diplomasi internasional guna mengawal proses gencatan senjata dan menolak rencana relokasi warga Gaza.
Saat ini, lebih dari dua per tiga negara anggota PBB telah memberikan dukungan kepada Palestina. Oleh karena itu, pertemuan bilateral dan multilateral harus terus diperkuat untuk memastikan kemerdekaan Palestina tetap menjadi tujuan utama.
Sudarnoto juga mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk semakin memperkuat solidaritas dalam membela Palestina. Ia meminta lembaga filantropi dan komunitas pro-Palestina untuk terus menggalang dukungan dan bantuan kemanusiaan.
"Jangan biarkan Amerika Serikat mengambil alih dan mengontrol Gaza-Palestina. Persatuan di antara kita sangat penting, dan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat harus semakin diperkuat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: