Laporan
Anadolu Ajansi pada Minggu, 22 Desember 2024 menyebut bendera Qatar telah dikibarkan di gedung kedutaan Suriah, beberapa minggu setelah jatuhnya rezim Assad.
Khalid al-Khalid, seorang warga setempat, mengungkapkan kebahagiaannya atas dibukanya kembali kedutaan Qatar.
Ia mencatat bahwa Qatar adalah salah satu negara yang paling mendukung revolusi Suriah.
"Saya berharap negara-negara lain juga akan membuka kembali kedutaan mereka," ujar Al-Khalid.
Dia menekankan saat ini Suriah sangat butuh dukungan dan kepercayaan internasional, khususnya dari negara tetangga Arab.
"Kami ingin negara-negara Arab mendukung kami," tegasnya.
Warga negara lain, Nour Ghaith, juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Doha terhadap revolusi tersebut.
Ghaith mengatakan bahwa pembukaan kembali kedutaan akan berkontribusi pada kemajuan Suriah menuju tempat yang aman, dengan harapan bahwa mereka yang telah melarikan diri akan kembali.
Ia menambahkan bahwa ia senang dengan pembukaan kembali kedutaan, karena akan membantu rekonstruksi Suriah.
Qatar menutup kedutaan besarnya di Damaskus pada bulan Juli 2011, menyusul serangan oleh para pendukung rezim Bashar al-Assad.
Serangan ini merupakan respons terhadap liputan Revolusi Suriah oleh televisi
Al Jazeera yang berbasis di Qatar, yang dimulai pada bulan Maret 2011.
Bashar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada tanggal 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.
Pengambilalihan tersebut terjadi setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham merebut kota-kota penting dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu lalu.
BERITA TERKAIT: