Kantor Kepresidenan Suriah menepis kabar tersebut pada Minggu, 8 Desember 2024. Dikatakan bahwa Assad tidak melarikan diri dan masih berada di Damaskus untuk melanjutkan tugasnya.
Jika tidak di Damaskus, kemungkinan Assad berada di kampung halamannya di Al-Qardaha, yang dekat dengan pangkalan Rusia, atau bahkan di Teheran, Iran.
Meskipun Rusia dan Iran membantu Assad tetap berkuasa selama dekade terakhir, kecil kemungkinan mereka akan menyelamatkannya.
Sementara Rusia sibuk di Ukraina, Iran telah mengalami serangkaian serangan dari Israel. Juga Hizbullah yang kewalahan dengan serangan Tel Aviv di perbatasan Lebanon Selatan.
Direktur Program Suriah di Middle East Institute yang berpusat di Washington, Charles Lister mengatakan meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin menyelamatkan Assad pada tahun 2015, tapi kali ini sepertinya tidak.
"Namun, Assad mungkin masih mencoba melarikan diri ke Rusia atau Iran di mana ia akan ditawari perlindungan. Banyak yang melacak penerbangan masuk dan keluar Damaskus untuk mencari tahu apakah ia mungkin telah pergi," ungkapnya, seperti dimuat
CNN.Harapan yang tersisa bagi Assad adalah kudeta dan reorganisasi yang terorganisasi dengan baik, tetapi laporan menyebutkan bahwa pasukannya sudah berunding tentang pembelotan dengan para pemimpin pemberontak.
Video juga menunjukkan pasukan Assad melepaskan seragam mereka di bawah poster wajah Assad.
Markas besar polisi utama kota dan pos pemeriksaan militer juga tampak sepi.
Sejak mendapat serangan dari pemberontak tanggal 27 November lalu, pasukan Suriah hanya memberikan sedikit perlawanan di kota Aleppo, Idlib, dan Hama.
Seorang pejabat Amerika Serikat yang anonim menilai mereka tidak mungkin melakukan hal yang sama di Damaskus.
Presiden Terpilih AS, Donald Trump telah menyatakan pendiriannya dengan jelas, menyatakan niatnya untuk tidak terlibat dalam konflik.
"Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita. Biarkan saja terjadi. Jangan terlibat!" tulisnya di Truth Social.
Sementara itu, pemerintahan Joe Biden mengkhawatirkan dua hal, keamanan persediaan senjata kimia Assad, yang diperkirakan mencakup klorin dan sarin, serta potensi pembebasan tahanan ISIS yang ditahan di Suriah timur laut.
BERITA TERKAIT: