Dalam sepekan terakhir, pemerintahan Suriah digempur serangan mendadak oleh kelompok oposisi bersenjata yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Mereka bahkan berhasil menguasai sebagian besar Aleppo dan Idlib, wilayah yang dikuasai rezim Al-Assad sejak tahun 2016.
Hizbullah yang merupakan sekutu Al-Assad juga tengah kewalahan menghadapi eskalasi militer di perbatasan Lebanon melawan invasi Israel.
Tiga sumber yang mengetahui Hizbullah pada Selasa, 3 Desember 2024 mengatakan bahwa kelompok itu kemungkinan tidak bisa mengirim pasukan bantuan ke Suriah.
"Hizbullah yang terhuyung akibat perang tidak akan mengirim tentara ke Suriah yang saat ini sedang berusaha menangkis serangan mendadak para pemberontak," ungkap sumber tersebut, seperti dimuat
Reuters.
Dikatakan juga hingga kini belum ada permintaan yang diajukan pemerintah Suriah untuk intervensi atau bantuan militer dari Hizbullah.
Hizbullah sebelumnya mengirim ribuan pejuang untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pasukannya pada awal pemberontakan di Suriah lebih dari satu dekade lalu.
BERITA TERKAIT: