Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Hongaria, Victor Orban dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Reuters pada Senin, 4 November 2024.
Orban menentang bantuan militer ke Ukraina dan telah menjelaskan bahwa menurutnya Trump memiliki pandangan yang sama dan akan menegosiasikan penyelesaian damai untuk Ukraina.
Menurutnya, Eropa tidak akan mampu menanggung beban perang sendirian dan Trump yang mungkin memenangkan pemilihan presiden AS juga berpikiran demikian.
"Eropa perlu memikirkan kembali dukungannya terhadap Ukraina jika Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat," tegas Orban.
"Eropa tidak dapat menanggung beban (perang) sendirian, dan jika Amerika beralih ke perdamaian, maka kita juga perlu beradaptasi, dan inilah yang akan kita bahas di Budapest," kata dia lagi.
PM Hongaria yang kontroversial itu secara terang-terangan mendukung mantan presiden Trump untuk mengalahkan kandidat Demokrat, Kamala Harris.
"Kita (di Eropa) perlu menyadari bahwa jika akan ada presiden yang pro-perdamaian di Amerika (Trump), yang tidak hanya saya yakini tetapi saya juga membaca angka-angkanya seperti itu, jika apa yang kita harapkan terjadi dan Amerika menjadi pro-perdamaian, maka Eropa tidak dapat tetap pro-perang," jelasnya.
Eropa gelisah tentang bagaimana hasil pemilu AS akan memengaruhi perang di Ukraina dan keamanan benua itu.
Orban telah membuat Brussels marah dengan hubungan dekatnya dengan Rusia dan penentangannya terhadap bantuan untuk Ukraina.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan pada bulan Juli bahwa pemerintah Hongaria melihat Trump sebagai peluang untuk perdamaian di Ukraina.
Pada bulan Juli, Orban mengatakan timnya membantu para pembantu Trump dengan kebijakan tentang keluarga dan migrasi. Pekan lalu, ia menelepon Trump untuk mengucapkan semoga sukses menjelang pemilihan hari Selasa, 5 November 2024.
BERITA TERKAIT: