Raja Maroko, Mohammed VI langsung memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Taieb Cherkaoui untuk menghubungi otoritas Spanyol pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Menurut keterangan yang dirilis kerajaan, dikatakan bahwa dalam panggilan itu Mendagri Maroko menyatakan kesiapannya untuk mengirim tim penyelamat dan memberikan bantuan yang diperlukan ke Spanyol.
"Maroko sepenuhnya siap untuk mengirim tim penyelamat dan memberikan bantuan yang diperlukan ke Spanyol untuk menghadapi bencana alam ini," bunyi pernyataan tersebut.
Pada kesempatan itu, Mendagri mewakili Raja Maroko juga menyampaikan belasungkawa dan solidaritas kepada otoritas Spanyol dan keluarga korban.
Hujan dan badai besar yang melanda wilayah Timur dan Selatan Spanyol mengakibatkan bencana banjir yang menewaskan sedikitnya 95 orang.
Layanan darurat di Valencia pada hari Rabu, 30 Oktober 2024, mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat banjir bandang sebanyak 92 orang.
Sementara dua orang lagi meninggal di wilayah Castilla-La Mancha yang berdekatan, dan satu korban lainnya dilaporkan di Andalusia di selatan.
Jumlah korban bisa bertambah karena beberapa orang masih belum diketahui keberadaannya.
Carlos Mazon, pemimpin daerah Valencia, mengatakan dalam konferensi pers bahwa beberapa orang masih terisolasi di lokasi yang sulit dijangkau.
"Jika (layanan darurat) belum tiba, itu bukan karena kurangnya sarana atau kecenderungan, tetapi masalah akses," kata Mazon, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan kendaraan tersapu ke jalan-jalan oleh air berwarna lumpur.
Lebih dari 1.000 tentara dari unit tanggap darurat Spanyol dikerahkan ke daerah yang terkena dampak dan pemerintah pusat membentuk komite krisis untuk membantu mengoordinasikan upaya penyelamatan.
BERITA TERKAIT: