Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Georgia Tolak Hasil Pemilu, Serukan Aksi Protes

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 28 Oktober 2024, 14:35 WIB
Presiden Georgia Tolak Hasil Pemilu, Serukan Aksi Protes
Dalam foto yang diambil dari video ini, Presiden Georgia Salome Zourabichvili, kiri, berbicara kepada media di Tbilisi, Georgia, pada hari Minggu, 27 Oktober 2024/Net
rmol news logo Hasil pemungutan suara parlemen yang dikumpulkan akhir pekan ini tidak diakui oleh Presiden Georgia, Salome Zourabichvili.

Komisi Pemilihan Umum Pusat pada Minggu, 27 Oktober 2024 mengumumkan bahwa partai yang berkuasa, Georgian Dream, memperoleh 54,8 persen suara dengan hampir semua surat suara dihitung.

Georgian Dream telah menjadi semakin otoriter selama setahun terakhir, mengadopsi undang-undang yang mirip dengan yang digunakan oleh Rusia untuk menindak kebebasan berbicara.

Brussels menangguhkan proses keanggotaan Georgia di Uni Eropa tanpa batas waktu karena undang-undang pengaruh asing ala Rusia, yang disahkan pada bulan Juni.

Banyak warga Georgia memandang pemungutan suara hari Sabtu sebagai referendum atas kesempatan untuk bergabung dengan Uni Eropa. Tetapi hasilnya berkata lain.

Presiden Zourabichvili menyebut kemenangan Partai Georgian Dream seperti "pemilu Rusia" yang diadakan di negara itu, dan menuduh mereka melakukan kecurangan dengan teknologi

"Pemilihan umum ini tidak dapat diakui, karena ini adalah pengakuan atas campur tangan Rusia di sini, subordinasi Georgia kepada Rusia," tegas Presiden Georgia itu, seperti dimuat NPR pada Senin, 28 Oktober 2024.

Berdiri di samping para pemimpin oposisi, Presiden Zourabichvili mendesak warga Georgia untuk berunjuk rasa pada Senin malam, 28 Oktober 2024 di jalan utama Tbilisi untuk memprotes apa yang disebutnya sebagai kecurangan pemilu.

Pengamat pemilu Eropa mengatakan pemilu Georgia berlangsung dalam lingkungan yang memecah belah yang ditandai oleh intimidasi dan contoh-contoh pembelian suara, pemungutan suara ganda, dan kekerasan fisik.

"Selama kampanye, Georgian Dream menggunakan retorika anti-Barat dan bermusuhan, mempromosikan misinformasi, manipulasi, dan teori konspirasi Rusia," kata Kepala delegasi pemantau Parlemen Eropa, Antonio López-Istúriz White.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan bahwa ia meminta para pejabat Georgia untuk menyelidiki dengan cepat, transparan, dan independen untuk mengetahui penyimpangan pemilu dan meminta partai yang berkuasa untuk menunjukkan komitmen kuatnya kepada Uni Eropa.

Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze, yang merupakan anggota Georgian Dream menggambarkan kemenangan partainya sebagai suatu hal yang luar biasa dan menolak tuduhan manipulasi.

Victor Orbán dari Hongaria adalah pemimpin asing pertama yang mengucapkan selamat kepada Georgian Dream dan akan menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Georgia dan bertemu dengan perdana menteri saat ia mengunjungi ibu kota.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA