Untuk mengatasi hal tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) tengah berupaya mengumpulkan dana sebesar 600 juta dolar AS atau sekitar Rp9,2 triliun.
Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya meminta bantuan negara-negara Barat untuk memenuhi dana yang dibutuhkan tersebut, sebab solidaritas dari mitra Afrika sangat dibutuhkan dalam melawan wabah Mpox.
"Kami tidak ingin kembali lagi besok untuk mengatakan Anda kembali menelantarkan Afrika," ujarnya, seperti dimuat
Anadolu Ajansi pada Jumat (13/9).
Kaseya mengatakan tingkat tes mpox mencapai 52,9 persen, yang menurutnya masih sangat rendah.
"Kami tidak dapat hanya mengandalkan kasus yang dikonfirmasi untuk pengambilan keputusan dan respons," katanya.
Pendanaan diharapkan berasal dari negara-negara Uni Afrika, mitra pembangunan, lembaga filantropi, dan sektor swasta.
Menurut angka terbaru yang diumumkan oleh Africa CDC, 107 kematian baru dan 3.160 kasus baru mpox tercatat dalam seminggu terakhir.
Sejak awal tahun 2024 hingga kini, Afrika mencatat lebih dari 26.000 kasus mpox dan 724 kematian.
Republik Demokratik Kongo adalah negara yang paling terdampak di kawasan tersebut, dengan lebih dari 4.900 kasus mpox yang dikonfirmasi dan lebih dari 620 kematian.
BERITA TERKAIT: