Sementara 17 siswa berusia 9-13 tahun dipastikan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
“Kami masih memiliki 70 anak yang tidak diketahui keberadaannya – bukan berarti mereka meninggal atau terluka, berita yang beredar adalah mereka tidak diketahui keberadaannya,” kata Wakil Presiden Rigathi Gachagua kepada wartawan di lokasi kejadian, menambahkan bahwa 27 anak dirawat di rumah sakit, dikutip
AFP, Sabtu (7/9).
Saat ini kepolisian setempat berupaya mencari informasi dari keluarga maupun kerabat terdekat untuk membantu memberikan data antemortem, guna mempercepat proses identifikasi jenazah yang ditemukan.
"Jenazah yang ditemukan di lokasi terbakar hingga tak bisa dikenali," kata Juru Bicara Polisi Nasional Resila Onyango kepada AFP.
Kebakaran di Akademi Hillside Endarasha di wilayah Nyeri terjadi sekitar tengah malam. Api dengan cepat menyambar ke kamar-kamar, di mana lebih dari 150 siswa sedang tidur.
Atas insiden ini, Presiden William Ruto mengumumkan tiga hari berkabung nasional mulai Senin. Dia berjanji segera mencari tahu penyebab kebakaran dan mencari pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu.
BERITA TERKAIT: