Halliburton mengatakan pihaknya menyadari adanya masalah yang memengaruhi sistem tertentu di perusahaan dan tengah berupaya menentukan penyebab dan dampak masalah tersebut.
"Perusahaan bekerja sama dengan para pakar eksternal terkemuka untuk memperbaiki masalah tersebut," kata seorang juru bicara dalam pernyataan melalui email, seperti dikutip dari
Reuters, Kamis (22/8).
Juru bicara yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, serangan tampaknya memengaruhi operasi bisnis di kampus utara Houston milik perusahaan tersebut, serta beberapa jaringan konektivitas global.
"Perusahaan telah meminta beberapa staf untuk tidak terhubung ke jaringan internal," kata orang tersebut.
Halliburton yang berkantor pusat di Houston, Texas merupakan salah satu perusahaan jasa ladang minyak terbesar di dunia, yang menyediakan jasa pengeboran dan peralatan untuk produsen energi utama di seluruh dunia.
Perusahaan ini memiliki hampir 48.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 70 negara pada akhir tahun lalu.
BERITA TERKAIT: