Saat memberi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo di Kendari, Senin kemarin (5/8), Dubes Lutfi tidak menampik konflik Rusia dan Ukraina hingga serangan Laut Merah memengaruhi dimensi perekonomian di Mesir.
"Serangan di Laut Merah, terutama di sekitar Terusan Suez mengganggu jalur perdagangan global, sehingga ketidakstabilan yang terjadi menyebabkan peningkatan biaya pengiriman dari 1.600 Dolar AS per kontainer 20 feet menjadi 5.000 Dolar AS-6.500 Dolar AS per kontainer dari pelabuhan Indonesia ke pelabuhan Mesir," kata Dubes Lutfi Rauf.
Dubes Lutfi memaparkan, ada beberapa langkah dalam menghadapi tantangan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-Mesir, di antaranya dengan membentuk Komite Perdagangan Bersama atau
Joint Trade Committee pada 15 Mei 2023 di Kairo.
Pertemuan ini direalisasikan melalui pertemuan perdana JTC RI-Mesir pada 31 Juli 2024 di Jakarta dengan kesepakatan peningkatan perdagangan bilateral menuju perdagangan bebas, di antaranya memfasilitasi dan mendorong lebih banyak kerja sama B to B, membahas hambatan perdagangan, pembentukan inisiatif perdagangan bebas/FTA dan mekanisme transaksi imbal dagang atau
counter trade.
Dalam kuliah umum tersebut, akses pasar produk unggulan Sulawesi Tenggara juga turut dibahas, di antaranya sagu dan produk turunan biji kopi, biji kakao, kelapa, cengkeh, jambu mete, lada, pala dan briket arang batok kelapa, serta produk perikanan dan hasil laut.
"Kami mengharapkan produk-produk unggulan asal Sulawesi Tenggara ini dapat diperkenalkan secara berkelanjutan kepada
buyers potensial di Mesir," jelas Atase Perdagangan KBRI Kairo, M Syahran Bhakti.
BERITA TERKAIT: