Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kaget Kepala RS Gaza Bebas, Netanyahu Perintahkan Penyelidikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 02 Juli 2024, 10:01 WIB
Kaget Kepala RS Gaza Bebas, Netanyahu Perintahkan Penyelidikan
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net
rmol news logo Kabar kebebasan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Mohammad Abu Salmiya dari penjara Israel baru-baru ini cukup mengejutkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat keamanan lainnya.

Netanyahu mengaku tidak mengetahui pembebasan tersebut, dan menyebutnya sebagai sebuah kesalahan. Menurutnya, Abu Salmiya tidak boleh keluar penjara karena masih dicurigai sebagai komplotan Hamas.

"Abu Salmiya seharusnya berada di penjara. Dia bertanggung jawab atas pembunuhan dan penahanan tawanan Israel di Gaza," tegas Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Middle East Monitor pada Selasa (2/7).

Abu Salmiya ditangkap pada tanggal 23 November, bersama dengan beberapa staf medis saat melakukan perjalanan dari Kota Gaza ke selatan menyusul penggerebekan Israel di rumah sakit Al-Shifa.

Pada Senin (1/7), Israel membebaskan Abu Salmiya dan sekitar 54 warga Palestina, termasuk dokter yang ditahan dari Rumah Sakit Al-Shifa dan fasilitas medis lainnya.

Abu Salmiya dianggap membantu operasi Hamas di Rumah Sakit Al Shifa, sebab saat diinterogasi dia memberikan jawaban-jawaban yang cukup mencurigakan.  

Dia menjalani tiga sidang di pengadilan, yang terakhir diumumkan pada Desember 2023. Tetapi tidak pernah ada bukti nyata yang secara terbuka menunjukkan bahwa Abu Salmiya terlibat langsung dalam hal ini.

Sumber hukum dan keamanan Israel hanya mengatakan bahwa kasus Abu Salmiya memakan waktu lama karena perang yang sedang berlangsung dan jumlah tahanan yang besar.

Lebih lanjut, tidak pernah ada penjelasan spesifik mengapa dakwaan terhadap Abu Salmiya tidak dapat diajukan setelah beberapa bulan.

Israel belum merilis jumlah tahanan, namun dengan menambahkan pengumuman penangkapan, kemungkinan lebih dari 4.000 warga Gaza telah ditahan.  

Sekembalinya ke Gaza, Abu Salmiya menceritakan bagaimana kesulitannya selama berada di penjara Israel.

"Situasi di penjara sangat tragis dan sangat sulit, dan harus ada pernyataan tegas dari pihak perlawanan dan masyarakat Arab untuk pembebasan para tahanan,” tegasnya.

Shin Bet (Badan Intelijen Israel), dan IDF telah membebaskan beberapa ratus tahanan Gaza secara berkala selama berbulan-bulan, umumnya tanpa pemberitahuan dan dilakukan pada tengah malam.

Proses ini mempermalukan para menteri pemerintah yang beraliran kanan ekstrem sehingga mereka menyalahkan Shin Bet, meskipun pemerintah dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mempunyai wewenang atas Shin Bet.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA