Menurut laporan yang diterima redaksi pada Jumat (21/6), pameran tersebut digelar pada 12 Juni lalu dan bertujuan memberikan gambaran terkait perkembangan pelaksanaan proyek dan menunjukkan bibit bawang merah dan bawang putih yang diproduksi di lahan percontohan (demplot) TTM.
Mitra proyek yang berpartisipasi dalam acara tersebut ialah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, dan petani lokal.
Dalam kesempatan itu, TTM juga mempromosikan tanaman rotasi seperti wortel, baby buncis, dan kubis ungu varietas Taiwan, untuk meningkatkan keragaman tanaman sayuran di daerah Sumatera Utara.
Deputi Representatif dari Taiwan Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia menyatakan bahwa Taiwan mengirimkan tenaga ahli pertanian untuk membimbing dan membantu petani lokal, serta bekerja sama lebih lanjut dengan petani untuk menciptakan keberhasilan produksi dan pemasaran.
"Selain membagikan pengalaman Taiwan, juga membantu dalam pengembangan pasar. Taiwan bersedia berbagi pengalaman berharga di bidang pertanian dengan petani Indonesia dan bekerja sama dengan petani lokal," ujarnya.
Staf Khusus Menteri Bidang Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Van Basten, menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kondisi iklim yang ekstrem telah mempengaruhi hasil panen tanaman di Indonesia dan menyebabkan kenaikan harga tanaman hortikultura.
Menurut Basten, pelaksanaan proyek oleh Taiwan Technical Mission menunjukkan manajemen pemanfaatan lahan yang tepat dan meningkatkan kemandirian petani.
"Ini memiliki dampak positif pada proyek Food Estate di Sumatera Utara, dan mendorong lebih banyak petani untuk berpartisipasi dalam pelatihan," kata dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, Martogi Purba ST, mengucapkan terima kasih kepada TETO dan TTM karena telah melaksanakan proyek di Kabupaten Humbang Hasunduntan dan melalui proyek ini mendorong perkembangan komunitas lokal serta meningkatkan pendapatan petani.
Petani mitra TTM, Jonless, dengan bangga berbagi kepada para tamu di acara bahwa melalui kerja sama dengan TTM dalam membudidayakan kubis selama satu musim, ia telah memperoleh pendapatan bersih sekitar Rp17 juta.
Ia juga mendorong petani lain untuk lebih aktif dan bersedia bertanggung jawab atas lahan mereka sendiri.
Proyek Produksi dan Pemasaran Bawang Putih dan Bawang Merah Provinsi Sumatera Utara dimulai pada tanggal 1 Januari 2023.
Dari Januari hingga Juni tahun ini, program ini telah mengembangkan sekitar 32 Ha lahan, melibatkan 37 petani mitra, 9 mitra pasar, dan mengadakan 4 kali lokakarya.
BERITA TERKAIT: