Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan pihaknya tengah mempercepat kesiapan pasukan setelah memperoleh izin berperang dari pusat.
"Rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi. Para komandan senior juga memutuskan untuk mempercepat kesiapan pasukan di lapangan,” bunyi laporan tersebut, seperti dimuat
Al-Mayadeen.
Hal ini terjadi tak lama setelah Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz memperingatkan bahwa tekad mengenai perang skala penuh dengan Hizbullah akan segera terjadi.
Ancaman perang itu disampaikan Katz dalam unggahan di X, tak lama setelah Hizbullah merilis video drone yang memperlihatkan situs-situs penting militer Israel.
“Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terpukul habis-habisan,” cuit Katz.
Video Hizbullah menunjukkan pesawat pengintainya terbang di atas wilayah pendudukan Palestina, termasuk Kiryat Shmona, Nahariya, Safad, Karmiel, Afula, meluas hingga Haifa dan pelabuhannya.
Hizbullah mengindikasikan bahwa video tersebut adalah episode pertama dari episode berikutnya, menyoroti bahwa drone tersebut melewati pertahanan udara Israel dan kembali ke wilayah udara Lebanon tanpa terdeteksi.
Sejak Perang Gaza meletus, Hizbullah terus menggempur lokasi militer Israel dan tempat berkumpulnya tentara di sepanjang perbatasan dengan wilayah pendudukan Palestina untuk mendukung Gaza dan Perlawanannya.
BERITA TERKAIT: