Retno menjelaskan bahwa proses untuk membantu warga Palestina yang sakit keluar dari Gaza masih terus dilakukan dan tentunya akan memakan waktu lama.
"Ya ini kan intinya sedang dipersiapkan semua. Persiapan seperti itu kan biasanya memerlukan waktu yang lama karena pertanyaan pertama bagaimana mereka bisa keluar dari Gaza dan sebagainya," ungkapnya di acara Public Lecture Menlu RI: Diplomasi Indonesia untuk Palestina di Balai Senat UGM, Sleman, Senin (3/6).
Lebih lanjut, Menlu mengatakan bahwa pelaksanaan program perawatan 1.000 pasien Palestina di RS Indonesia itu baru bisa terealisasi di masa kepemimpinan Prabowo.
"Jadi pada saat pelaksanaannya memang di bawah pemerintahan Pak Presiden terpilih tapi kita terus koordinasi," ujar Retno.
Meski begitu, Retno menegaskan Indonesia dalam posisi terus meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.
"Intinya adalah bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan. Itu intinya," tegasnya.
Di forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024 di Hotel Shangri-La, Singapura, Sabtu (1/6), Prabowo menyampaikan dukungan penuh Indonesia kepada rakyat dan kemerdekaan Palestina.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap mengirim pasukan keamanan jika diperlukan dan diminta oleh PBB. Dia juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan tenaga medis dan mengevakuasi warga Palestina ke RS Indonesia.
"Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan," kata dia.
BERITA TERKAIT: