Menurut terangan yang diterima redaksi pada Kamis (30/5), acara bertajuk “Indonesia: Diversidad en Cultura en Gastronomia" itu terselenggara pada 16 Mei lalu, dihadiri sekitar 120 undangan yang terdiri dari kalangan pebisnis, sejumlah konsul kehormatan dan media.
Duta Besar Agung Kurnia mengatakan, pada kesempatan itu ditampilkan gamelan, dan sejumlah tari tradisional yang ditampilkan oleh alumni beasiswa Darmasiswa dan staf KBRI.
Selain pertunjukan seni dan budaya, para undangan juga dimanjakan dengan kuliner Indonesia seperti nasi tumpeng dan hidangan pelengkapnya, sate ayam, bakwan jagung, mie goreng, gado gado dan sajian penutup, sop buah.
Ditampilkan pula sejumlah lukisan Indonesia, kain batik dan wayang golek.
"Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik dari para tamu undangan yang terkesan dengan keragaman budaya dan gastronomi Indonesia yang ditampilkan," ungkap Dubes.
Dia berharap, kegiatan ini tidak hanya berhenti pada mengenalkan seni budaya dan gastronomi nusantara kepada masyarakat Ekuador, tetapi akan menarik minat wisatawan Ekuador ke Indonesia.
Tercatat menurut data BPS RI hingga saat ini terdapat 397 wisatawan Ekuador yang berkunjung ke Indonesia hingga Maret 2024, pada periode yangs ama tahun 2023 berjumlah 313 orang.
Sementara total total jumlah wisatawan Ekuador mencapai 1556 orang di tahun 2023.
Pada tahun 2023 berdasarkan informasi Kementerian Perdagangan tercatat nilai perdagangan kedua negara mencapai 311,9 juta dolar AS, dan untuk Januari-Maret 2024, tercatat mencapai 78,4 juta dolar AS.
BERITA TERKAIT: