Berdasarkan data terkini, nilai ekonomi digital dalam negeri telah mencapai 90 miliar dolar AS. Angka ini diproyeksikan akan naik hingga 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat melakukan
courtesy call dengan pimpinan Nikkei Inc., Hidenaka Kato dan Daisuke Arakawa di Main Building Imperial Hotel di Tokyo, Jepang, Jumat (24/5).
Airlangga bahkan meyakini, ekonomi digital dalam negeri selaras dengan potensi peningkatan ekonomi digital di regional ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta.
Menurut Airlangga, nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN bisa meningkat hingga 2 triliun dolar AS dengan implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar ini juga turut menyinggung masalah keamanan siber.
“Saya melihat
cyber security akan selalu menjadi masalah dalam ekonomi digital. Dengan karakteristik negara kepulauan, Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan
fibre optic sebagai solusi penyediaan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia,” kata Airlangga.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Menko Airlangga dan Daisuke juga berdiskusi tentang hilirisasi, rencana kedatangan Sekjen OECD ke Jakarta,
market share dari pasar otomotif Indonesia, hingga signifikansi keanggotaan OECD bagi Indonesia.
Selain keluar dari
middle income trap, Airlangga menyebut bergabung ke OECD akan membuat Indonesia memiliki reformasi ekonomi tahap kedua melalui kalibrasi dengan praktik terbaik dari negara lainya.
"Dengan demikian, kami harapkan akan semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia,” pungkas Airlangga.
BERITA TERKAIT: