Dalam pidatonya di Lapangan Merah pada Kamis (9/5), Putin berulang kali menggambarkan perang melawan Ukraina, sama seperti saat Uni Soviet menang melawan pasukan Nazi Jerman 79 tahun lalu.
Selain mendorong semangat juang, Putin juga memuji pasukan dan veteran militernya.
Hari Kemenangan dirayakan dengan parade militer yang menampilkan barisan peralatan militer Rusia, termasuk rudal canggih dan sistem pertahanan udara, serta ribuan personel militer yang mengenakan pakaian seremonial.
Putin juga mengundang delapan pemimpin dunia untuk menyaksikan parade. Mereka adalah pemimpin lima negara bekas Soviet yakni Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Turkmenistan, serta para pemimpin Kuba, Laos, dan Guinea-Bissau.
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengaku tidak akan hadir di tengah perselisihan antara kedua sekutu tersebut.
Mengutip
AFP, parade Hari Kemenangan yang dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat di Moskow, adalah salah satu acara terbesar tahun ini di ibu kota Rusia.
Pihak berwenang Moskow telah meningkatkan keamanan menjelang parade tahun ini, yang terjadi di tengah rentetan serangan pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Rusia.
Latihan malam hari dilakukan berminggu-minggu sebelumnya, sebagian besar pusat kota Moskow ditutup untuk lalu lintas militer, dan tiang-tiang besar serta spanduk dipasang di sepanjang dinding Kremlin di Lapangan Merah.
Wilayah lain di Rusia, termasuk wilayah Kursk barat dan Pskov, telah membatalkan parade mereka karena masalah keamanan.
BERITA TERKAIT: