Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah beserta rombongan tiba di Jakarta dan menggelar pertemuan dengan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qumas di Hotel Four Season pada Selasa (30/4).
Dikatakan Tawfiq, pertemuan digelar untuk mendiskusikan pelayanan haji bagi jemaah Indonesia dan memastikan bahwa semua berjalan sesuai prosedur resmi.
"Kami melaksanakan koordinsi dengan Kementerian Agama untuk memastikan bahwa pelaksanaan haji dilakukan dengan prosedur yang benar menertibkan semua yang melakukan propaganda dan promisi-promosi yang palsu yang tidak benar," ujarnya saat konferensi bersama Menag RI.
Menurut Tawfiq, keselamatan para jamaah haji lebih terjamin jika mengikuti langkah-langkah procedural yang resmi.
Untuk itu, dia menekankan kembali imbauan Kerajaan agar semua peserta haji menggunakan visa yang sah, yakni yang berasal dari pemerintah RI maupun pemerintah Arab Saudi.
"Tidak dibolehkan melaksanakan ibadah haji kecuali menggunakan visa yang prosedural," tegasnya.
Terlebih, kata Tawfiq, fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Arab menegaskan bahwa pelaksanaan haji tanpa mengikuti prosedural resmi akan membuat haji mereka tidak sah.
"Diterbitkan fatwa dari majelis ulama senior arab saudi yang menyatakan bahwa peraturan secara syariat tidak dibolehkan seorang melaksanakan ibadah haji kecuali yang menggunakannya dan menjalankannya secara procedural," ungkapnya.
Menteri Haji Sudi mencatat tahun lalu ada sekitar 3500 lebih penerbangan secara langsung dari indonesia ke Arab Saudi, ini berarti dalam satu hari tidak kurang sepuluh penerbangan.
"Ini menunujukkan bahwa perjalanan paling jauh penerbangan di dunia ini yg paling intensif dan paling aktif adalah dari indonesia ke arab saudi secara langsung," kata dia.
Lebih dari, Menteri Tawfiq berdoa agar jemaah haji Indonesia dapat pergi dan pulang dengan selamat dari Arab Saudi.
"Kami mengharapkan kedatangan jemaah haji Indonesia dapat berangkat berada di sana smp kembali dalam keadaan sehat dan selamat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: