Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (21/4) melaporkan bahwa serangan Israel sepanjang malam telah mengakibatkan tewasnya 18 orang, dengan 14 di antaranya merupakan anak-anak.
Israel hampir setiap hari melakukan serangan udara di Rafah, di mana lebih dari 1 juta penduduk Gaza berlindung dari pertempuran.
Serangan pertama menewaskan seorang pria, istrinya dan anak mereka yang berusia 3 tahun, menurut Rumah Sakit Kuwait terdekat, yang menerima jenazah tersebut.
"Wanita itu sedang hamil, dan dokter berhasil menyelamatkan bayinya," kata rumah sakit itu, seperti dimuat NPR.
Dikatakan bahwa serangan udara berikutnya menewaskan delapan anak dan dua wanita, semuanya berasal dari keluarga yang sama.
Sementara serangan udara di Rafah malam sebelumnya menewaskan sembilan orang, termasuk enam anak-anak.
Serangan militer Israel di Jalur Gaza selama lebih dari enam bulan terakhir telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina menghancurkan dua kota terbesar di Gaza dan meninggalkan petak kehancuran di seluruh wilayah tersebut.
Sekitar 80 persen penduduk telah meninggalkan rumah mereka ke wilayah lain di wilayah pesisir yang terkepung, yang menurut para ahli berada di ambang kelaparan.
Konflik Gaza telah memicu kerusuhan regional antara Israel dan AS melawan Iran dan kelompok militan sekutunya di Timur Tengah.
Israel dan Iran saling baku tembak awal bulan ini, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan antara musuh lama tersebut.
BERITA TERKAIT: