Ratusan serangan drone yang dilancarkan Iran menandai pertama kalinya sebuah negara dan bukan gerakan perlawanan melancarkan serangan yang menghukum militer Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (14/4), Hamas memuji tindakan bela diri Iran yang tegas.
"Kami menganggap operasi militer yang dilakukan oleh Republik Islam Iran terhadap entitas Zionis, menduduki Palestina, sebagai hak alami dan tanggapan yang pantas terhadap penargetan konsulat Iran di Damaskus," ungkap Hamas, seperti dimuat
Tehran News.Di Jalur Gaza sendiri, dimana masyarakatnya berada di bawah perang genosida Israel selama lebih dari enam bulan, mereka bersorak kegirangan saat menyaksikan langsung drone dan rudal Iran yang terbang menuju sasaran militer Israel.
Sebuah video dari Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Jalur Gaza yang diblokade menunjukkan ratusan pengungsi Palestina bersorak ketika proyektil Iran terbang menuju sasaran militer Israel.
Warga Palestina di al-Quds (Yerusalem) mengadakan pertemuan perayaan di dalam kompleks masjid suci al-Aqsa, bersukacita atas serangan Iran.
Di Ramallah dan kota-kota lain di Tepi Barat yang diduduki, kerumunan warga Palestina berkumpul di jalan-jalan dan mengamati langit malam yang bersinar karena rudal Iran bergerak menuju Israel.
Iran menghujani Israel dengan 300 rudal dan drone pada Sabtu malam (13/4) sebagai pembalasan atas serangan rudal IDF ke konsulat Teheran di Damaskus, Suriah.
Militer Israel mengklaim berhasil mencegat dan menghancurkan hampir 99 persen serangan udara Iran, dibantu Amerika Serikat.
Kendati demikian, serangan udara yang berhasil masuk mengakibatkan kerusakan ringan pada pangkalan militer dan seorang gadis Israel berusia tujuh tahun dilaporkan terluka parah oleh ledakan rudal tersebut.
BERITA TERKAIT: