Dalam sebuah pernyataan resminya, Hizbullah menjelaskan bahwa keberhasilan mereka melumpuhkan Hermes 900 Israel ditunjukkan untuk mendukung warga Palestina.
"Untuk mendukung ketabahan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan (Perlawanan mereka terhadap Israel), para pejuang Hizbullah, pada pukul 08.50 (waktu setempat) menjatuhkan drone musuh bersenjata Hermes 900 di wilayah Lebanon," kata Hizbullah, seperti dimuat
Al-Mayadeen.
Hermes 900, juga dikenal sebagai "Kochav", dirancang dan diproduksi oleh perusahaan teknologi keamanan Israel Elbit Systems dan digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian (ISTAR), dan pengintaian udara.
Kochav termasuk drone medium-altitude long-endurance (MALE) dengan lebar sayap 15 meter. Ia memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 1.180 kilogram.
Dioperasikan oleh Skuadron 166 Angkatan Udara Israel, Hermes 900 memiliki berat 970 kg, memiliki muatan maksimum 350 kg, dan mencapai ketinggian maksimum 30.000 kaki.
Drone ini dilengkapi dengan berbagai sensor dan muatan, termasuk kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR), radar aperture sintetis (SAR), radar patroli maritim, sistem intelijen sinyal (SIGINT), dan kemampuan peperangan elektronik (EW).
Hermes 900 memiliki ketahanan penerbangan maksimum hingga 36 jam dalam satu serangan mendadak, sehingga memungkinkannya melakukan misi jangka panjang.
Penembakan drone Hermes oleh Hizbullah merupakan pukulan telak bagi Angkatan Udara Israel, yang mengklaim superioritas udara tak tertandingi di wilayah tersebut.
Februari lalu, Hizbullah mengumumkan keberhasilannya menembak jatuh drone Hermes 450 di atas kota Iqlim al-Tuffah di Lebanon Selatan.
BERITA TERKAIT: