Pernyataan tegas itu disampaikan Menteri Pertahanan Israel Katz, pada Minggu, 2 November 2025, waktu setempat. “Hizbullah sedang bermain api, sementara Presiden Lebanon terus menunda-nunda,” kata Katz, dikutip dari
AFP.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Lebanon harus menepati janjinya untuk melucuti senjata Hizbullah dan mengusir kelompok itu dari wilayah selatan Lebanon. “Kami akan terus menegakkan hukum dengan maksimal dan bahkan meningkatkan operasi jika perlu. Kami tidak akan membiarkan ancaman apa pun terhadap warga di utara,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding Hizbullah berusaha memperkuat kembali persenjataannya.
“Kami berharap pemerintah Lebanon memenuhi komitmennya, tapi jika tidak, kami akan tetap menjalankan hak untuk membela diri sesuai perjanjian gencatan senjata,” kata Netanyahu dalam rapat kabinet mingguan.
Ia menegaskan, Israel tidak akan membiarkan Lebanon menjadi “front baru” dalam konflik. “Kami akan bertindak sesuai kebutuhan untuk melindungi negara kami,” tambahnya.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023, Hizbullah telah menembakkan ratusan roket ke wilayah utara Israel. Serangan itu memaksa ribuan warga Israel di perbatasan untuk mengungsi selama berbulan-bulan.
BERITA TERKAIT: