Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakta Perdagangan dengan EFTA Buka Lapangan Kerja Lebih Banyak di India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Selasa, 19 Maret 2024, 06:09 WIB
Pakta Perdagangan dengan EFTA Buka Lapangan Kerja Lebih Banyak di India
Penandatanganan Pakta Perdagangan India-EFTA di New Delhi, 10 Maret 2024.
rmol news logo Kelompok empat negara Eropa, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss, yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA) telah menandatangani Pakta Perdagangan dengan India. Melalui Pakta Perdagangan itu diharapkan keempat negara tersebut mendatangkan investasi senilai 100 miliar dolar AS ke India dalam 15 tahun mendatang. Nilai investasi sebesar ini berpotensi menciptakan 1 juta lapangan kerja baru.

Bagi India, Pakta Perdagangan ini adalah perjanjian perdagangan bebas (FTA) pertama dengan blok Barat.

Penandatanganan Pakta Perdagangan India-EFTA dilakukan di India, dihadiri pejabat penting pemerintah dari kedua belah pihak, termasuk Menteri Perdagangan India Piyush Goyal dan rekan-rekannya dari negara-negara EFTA.

Berbagai bidang yang diatur di dalamnya termasuk perdagangan barang dan jasa, promosi investasi, hak kekayaan intelektual, pembelian pemerintah, praktik pembangunan berkelanjutan dalam perdagangan, dan sistem untuk menyelesaikan perselisihan.

Selain itu, dunia usaha India mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar Eropa dan internasional. Negara-negara EFTA akan dapat menjual barang dan jasa mereka ke pasar India yang besar dan terus berkembang. Negara-negara EFTA diperkirakan akan berinvestasi lebih banyak di India, sehingga akan menciptakan lapangan kerja baru.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Banaras Hindu (BHU),  DR. Divya Rani, mengatakan, meskipun ukurannya relatif kecil, EFTA menempati peringkat kesembilan sebagai pedagang barang terbesar di dunia dan terbesar kelima dalam perdagangan jasa komersial, dengan PDB gabungan melebihi 1 triliun dolar AS.

Menurut laporan Financial Times, perjanjian tersebut sangat komprehensif, mencakup lebih dari 80 persen produk India dan 95 persen  ekspor EFTA. Artinya, hampir semua barang yang diekspor antar wilayah ini akan mendapatkan keuntungan dari pengurangan atau penghapusan tarif. Perdagangan barang antara India dan negara-negara EFTA akan jauh lebih murah dan mudah. rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA