Dalam pidatonya di rapat kabinet pada Minggu (18/3), Netanyahu mengumumkan bahwa pasukan Israel (IDF) akan dikerahkan ke Rafah dalam beberapa minggu mendatang.
“Kami akan beroperasi di Rafah. Ini akan memakan waktu beberapa minggu, dan itu akan terjadi,” ujarnya, seperti dimuat
Reuters.
Dia kemudian menceritakan pertemuannya dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Yerusalem. Di sana, Netanyahu berjanji untuk memindahkan warga sipil sebelum pertempuran ke Rafah.
Pada rapat kabinet itu, Netanyahu juga menlontarkan kecaman kepada sekutu-sekutu yang menentang operasi militernya di Rafah.
"Apakah ingatan Anda sesingkat itu? Apakah Anda begitu cepat melupakan tanggal 7 Oktober, pembantaian orang Yahudi yang paling mengerikan sejak Holocaust? Apakah Anda begitu cepat menyangkal hak Israel untuk mempertahankan diri melawan monster Hamas?," tegasnya.
Sekutu Israel telah memberikan tekanan pada Netanyahu untuk tidak menyerang Rafah, karena akan membahayakan lebih dari satu juta pengungsi Gaza yang berlindung di kota itu.
Dalam sebuah pernyataan, Scholz mengatakan dia telah berbicara dengan Netanyahu tentang perlunya memberikan bantuan kemanusiaan yang komprehensif kepada masyarakat di Gaza.
“Kita tidak bisa berdiam diri dan menyaksikan warga Palestina menghadapi risiko kelaparan,” tegasnya.
Di hari yang sama, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang mengunjungi negara tetangga Mesir meminta gencatan senjata segera di raih dan lebih banyak bantuan dikirimkan ke Gaza.
“Sangat penting untuk segera mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata yang membebaskan sandera (Israel) dan memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan mencapai Gaza,” kata von der Leyen setelah bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Pejuang Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang dalam serangan 7 Oktober, sehingga memicu serangan besar-besaran di Gaza.
Sementara menurut Kementerian Kesehatan Gaza, operasi udara dan darat Israel di daerah kantong telah menewaskan lebih dari 31.600 orang dan mengusir sebagian besar penduduk dari rumah mereka.
BERITA TERKAIT: